Masalahnya, oknum yang juga dipercayakan sebagai Ketua DPD II PAN Kabupaten itu diduga kuat mengambil sejumlah uang milik salah seorang kontraktor, Baba Cong.
Bima, KS.- Salah satu Calon Bupati (Cabup) Bima, Ady Mahyudi rupanya tengah dihadapkan dengan persoalan serius. Masalahnya, oknum yang juga dipercayakan sebagai Ketua DPD II PAN Kabupaten itu diduga kuat mengambil sejumlah uang milik salah seorang kontraktor, Baba Cong. Celakanya, politisi itu terindikasi mengambil dana warga Tionghoa itu dengan iming-iming paket proyek. Benarkah salah satu figur yang dipastikan tampil sebagai cabup pada Pemilukada 2015-2020 itu melakukan praktek tak terpuji tersebut, berikut pengakuan korban kepada Koran Stabilitas.
Ady Mahydi, SE
Korban yang berprofesi pengusaha itu menceritakan kronologis hingga terjadinya hal itu, berawal ketika Ady Mahyudi meminta bantuan dana untuk membantunya. Saat itu, politisi yang pernah satu periode menduduki kursi Wakil Ketua Pimpinan Dewan itu menjabat sebagai Ketua Gapensi. "Karena diminta bantuan, saya pun akhirnya membantu dia," ujar Baba Cong kepada Koran Stabilitas di Tokonya.
Permintaan bantuan itu lanjutnya, dikabulkan karena selain sudah mengenal Ady, juga merasa percaya terhadap Politisi PAN tersebut. Apalagi, yang bersangkutan menjabat sebagai ketua lembaga yang menaungi sejumlah pengusaha kontraktor. Jadi dirinya yakin janji paket proyek dibalik pinjaman uang itu akan dipenuhi. "Tanpa berrpikir panjang, saya memberikan bantuan uang Rp.80 juta pada yang bersangkutan. Saya percaya, janji proyek pasti dipenuhi. Lagipula, saya denganya, ditambah lagi saat itu dia sedang menjabat Ketua Gapensi. Makanya sekali lagi, saya membantunya," aku dia.
Namun janji proyek praktis tidak terkabulkan, puluhan juta uang yang telah diserahkan pun belum dikembalikan. Tetapi korban tidak tinggal diam atas kejadian yang menimpanya. Upaya demi upaya untuk meminta kembali uang itu kerap kali dilakukan. Sayangnya, usaha itu praktis tak membuahkan hasil maksimal. Justru imbuhnya, yang didapat hanya janji kosong semata. "Saya sudah sering kali menagih agar uang saya dikembalikan. Tapi, dia hanya berjanji, katanya akan dikembalikan. Faktanya, hingga saat ini sepersepun dari jumlah uang yang saya serahkan tidak dikembalikan," tuturnya kesal.
Karenanya, korban secara tegas meminta kepada politisi yang juga suami, Murni Suciyanti Ketua DPRD kabupaten bima itu agar segera mengembalikan uangnya. Mengingat, bantuan itu sudah berlangsung lama. Apalagi, paket proyek yang dijanjikan tidak juga dipenuhi."Segera kembalikan uang saya, karena saya sangat membutuhkan uang itu untuk tambahan modal usaha. Jangan anggap sepele masalah ini, karna menyangkut kelangsungan bisnis saya," tegasnya.
Demi perimbangan berita, beberapa hari terakhir ini wartawan koran ini berusaha menemui Ady Mahyudi di kediamannya. Namun tidak berhasil karena yang bersangkutan sedang berada di Jakarta. Usaha itu baru berhasil, Kamis (2/7) hanya saja lewat telepon seluler (HP). Kepada wartawan koran ini, Ady dengan tegas membantah telah menerima bantuan Rp.80 juta dari kontraktor itu. Bahkan dirinya mengaku tidak kenal dengannya (kontraktor). "Itu tidak benar, saya bahkan tidak kenal dengannya," bantahnya. (KS-09)
Ady Mahydi, SE
Korban yang berprofesi pengusaha itu menceritakan kronologis hingga terjadinya hal itu, berawal ketika Ady Mahyudi meminta bantuan dana untuk membantunya. Saat itu, politisi yang pernah satu periode menduduki kursi Wakil Ketua Pimpinan Dewan itu menjabat sebagai Ketua Gapensi. "Karena diminta bantuan, saya pun akhirnya membantu dia," ujar Baba Cong kepada Koran Stabilitas di Tokonya.
Permintaan bantuan itu lanjutnya, dikabulkan karena selain sudah mengenal Ady, juga merasa percaya terhadap Politisi PAN tersebut. Apalagi, yang bersangkutan menjabat sebagai ketua lembaga yang menaungi sejumlah pengusaha kontraktor. Jadi dirinya yakin janji paket proyek dibalik pinjaman uang itu akan dipenuhi. "Tanpa berrpikir panjang, saya memberikan bantuan uang Rp.80 juta pada yang bersangkutan. Saya percaya, janji proyek pasti dipenuhi. Lagipula, saya denganya, ditambah lagi saat itu dia sedang menjabat Ketua Gapensi. Makanya sekali lagi, saya membantunya," aku dia.
Namun janji proyek praktis tidak terkabulkan, puluhan juta uang yang telah diserahkan pun belum dikembalikan. Tetapi korban tidak tinggal diam atas kejadian yang menimpanya. Upaya demi upaya untuk meminta kembali uang itu kerap kali dilakukan. Sayangnya, usaha itu praktis tak membuahkan hasil maksimal. Justru imbuhnya, yang didapat hanya janji kosong semata. "Saya sudah sering kali menagih agar uang saya dikembalikan. Tapi, dia hanya berjanji, katanya akan dikembalikan. Faktanya, hingga saat ini sepersepun dari jumlah uang yang saya serahkan tidak dikembalikan," tuturnya kesal.
Karenanya, korban secara tegas meminta kepada politisi yang juga suami, Murni Suciyanti Ketua DPRD kabupaten bima itu agar segera mengembalikan uangnya. Mengingat, bantuan itu sudah berlangsung lama. Apalagi, paket proyek yang dijanjikan tidak juga dipenuhi."Segera kembalikan uang saya, karena saya sangat membutuhkan uang itu untuk tambahan modal usaha. Jangan anggap sepele masalah ini, karna menyangkut kelangsungan bisnis saya," tegasnya.
Demi perimbangan berita, beberapa hari terakhir ini wartawan koran ini berusaha menemui Ady Mahyudi di kediamannya. Namun tidak berhasil karena yang bersangkutan sedang berada di Jakarta. Usaha itu baru berhasil, Kamis (2/7) hanya saja lewat telepon seluler (HP). Kepada wartawan koran ini, Ady dengan tegas membantah telah menerima bantuan Rp.80 juta dari kontraktor itu. Bahkan dirinya mengaku tidak kenal dengannya (kontraktor). "Itu tidak benar, saya bahkan tidak kenal dengannya," bantahnya. (KS-09)
COMMENTS